Penduduk Kota Metro
terdiri dari berbagai latar belakang suku budaya penduduk asli Lampung dan
pendatang seperti Jawa, Sunda, Batak, Bali, Padang, Palembang dan sebagainya.
Meskipun terdapat beragam etnis, kehidupan saling menghormati dan menghargai
merupakan ciri masyarakat Kota Metro yang digali dari sifat dasar daerah
“Nengah Nyapur” yaitu sifat membuka diri dalam pergaulan masyarakat umum dan
ikut berpartisipasi terhadap segala sesuatu yang sifatnya baik dalam
pergaulan bermasyarakat. Latar belakang suku penduduk di Kota Metro beraneka
ragam, yang sebagian besar berasal dari Jawa, Sumatera Barat, Lampung dan
Tionghoa. Seni budaya juga berkembang sesuai daerah asalnya.
Keanekaragaman budaya ini menjadikan keunggulan tersendiri bagi Kota Metro untuk
menarik wisatawan. Adat istiadat daerah yang berkembang di Kota Metro adalah
Adat Pepadun yang dikenal dengan nama Abung Siwo Mego dan Pubian Telu Suku.
Adapun upacara adat tradisional yang sering dilakukan yaitu ditandai upacara
adat pernikahan/ perkawinan dengan tidak meninggalkan hukum islam yang
merupakan anggapan adalah merupakan bagian dari tata cara adat itu sendiri.
Guna mempromosikan obyek wisata dan budaya daerah, maka pada peringatan Hari
Jadi Kota Metro setiap tanggal 9 Juni, Pemerintah Kota Metro menggelar festival
Kota Metro yang digabungkan dengan Metro Expo.
Selasa, 28 Januari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar